Simple Aquatic Ecosystem


/images/pond.jpeg


Pada tulisan ini saya akan berbagi pengalaman saya membangun simple, sustainable, low-maintenance, filterless, cheap, rock solid, crystal clear fresh water ecosystem . (lihat gambar diatas)

Ekosistem

Kunci dari project ini adalah ekosistem. Kebanyakan orang yang baru terjun ke dunia aquatic mengisi aquarium atau kolam mereka dengan species yang mereka sukai atau sesuai dengan tren yang sedang naik. Pendekatan ini, meskipun memberikan kepuasan diawal akan menyulitkan kita in the long run. Dengan tidak membangun sebuah ekosistem kita perlu menopangnya dengan teknologi seperti filter, lampu dan o2, melakukan water change beberapa hari sekali, memberi makan setiap hari, serta berbagai tetek-bengek-nya. Intinya ribet! mengeluarkan energi sebanyak itu hanya untuk melihat ikan berenang saya kira tidak worth it.

Prasyarat

Untuk membangun ekosistem ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

  • Tanaman air
  • Cukup nutrisi untuk tanaman air (tanah subur)
  • Cukup cahaya untuk tanaman air (matahari)
  • Surface area yang cukup untuk perkembangan bakteri
  • Udang dan keong
  • Ikan yang tidak merusak dengan jumlah yang wajar

Handpick

Berikut adalah species-species yang saya pilih

  • Vallisneria (tanaman air bandel1, cari di kali)
  • Gangang hydrilla (tambahan karena cuma nemu)
  • Neocaridina 2 (udang untuk mengontrol jumlah algae)
  • Keong (fungsinya sama seperti udang tapi less cool. muncul sendiri. mungkin dari tanamannya)
  • Oryzias woworae (ikan yang tidak konflik dengan udang + bandel juga)
  • Oryzias javanicus (belum saya uji, tapi sepertinya bisa menjadi alternatif spesies diatas + banyak ditemui di kali)

HOw to

  1. mulai menata substrate-nya dengan 2cm lapis tanah subur yang kemudian ditimpa 5cm pasir. 3 lebih tebal lebih banyak bakteri = good
  2. tambahkan air sedikit lebih tinggi dari pasir.
  3. mulai menanam tanaman air. design landscape anda sesuka hati.
  4. tambahkan air hingga penuh.
  5. tunggu sekitar satu minggu, biarkan tanamannya mapan terlebih dahulu sembari menunggu bakteri mulai meng-colonized the underworld. pada fase ini air akan terlihat keruh. anda mungkin perlu melakukan beberapa kali water change.
  6. sekira tanamannya terlihat sudah mulai hidup kita bisa mulai menambahkan ikan, udang dan keong.
  7. biarkan ekosistem ini mencapai equilibriumnya sendiri. pada dasarnya tahap selanjutnya adalah berhenti campur tangan.

Ekosistem ini bekerja sebagaimana alam bekerja. tanah yang kita kubur dibawah menyediakan nutrisi starter ditambah dengan cahaya matahari maka muncul kehidupan, biasanya algae dan microorganism lainnya. Kemudian akan dimakan penghuni kolam (keong, udang, dan ikan). Kotoran dari penghuni kolam jika dibiarkan akan merusak kualitas air dengan nitrate dan ammonianya, disini peran dari tanaman air dan benefcial-bacteria untuk memproses dan memfilter waste-product tersebut. Tentunya tidak semua waste-product bisa terfilter dengan baik, sisanya akan menjadi algae dan microorganism yang akan dimakan penghuni kolam. The cycle continue…

End

Ekosistem ini telah terbukti bertahan selama 1,5 tahun tanpa major perwatan. Saya hanya menambah air ketika mulai berkurang, saya bahkan tidak pernah memberi mereka makan. Dinilai dari kondisinya, mereka tidak hanya survive tapi juga flourish. Tanamannya rimbun, udang dan ikan beranak-pinak, keong dimana-mana. Pada akhirnya populasinya mulai stabil. Kesimpulannya adalah:

"if you give a fish food, you feed him for a day; create ecosystem and you feed him for a lifetime"

–lao tzu

🦠🐟🦂🐠🐌🌱


1

bandel berarti tidak gampang mati, mampu survive di kondisi ekstrem

2

funfact Neocaridina lebih bandel dari saudaranya Caridina

3

jika di aquarium, anda mungkin perlu memusatkan tanahnya ditengah sehingga tidak mengganggu pemandangan dari samping